Selasa, 30 Juni 2015

KEBUMEN TEMPO DOELOE

Peta Wilayah Kabupaten Kebumen butan Belanda, (1909) 


Para pejabat Belanda didepan mulut Gua Jatijajar (1909)



Jembatan Lukulo, Jembatan penghubung untuk masuk kekota Kebumen (1920)

Noni Belanda bersama pembantunya berpose didepan mulut gua Jatijajar (1912)

Pabrik Minyak Sari Nabatiyasa di bekas Lahan Kadipaten panjer (1920)
Stasiun Gombong (1920)
Gedung Asisten Residen Kebumen (1920)

Jumat, 05 Juni 2015

WISATA JEMBANGAN

Wisata alam Jembangan di Kebumen. Selain terkenal dengan tempat wisata pantainya, di Kebumen ada satu lagi tempat wisata alam yang semakin banyak dikunjungi oleh wisatawan yaitu wisata alam Jembangan atau Jembangan Wisata Alam (JWA). Lokasi Jembangan Wisata Alam (JWA) ini terletak di desa Jembangan, kecamatan Poncowarno, kabupaten Kebumen. Kecamatan Poncowarno ini merupakan Kecamatan di sebelah timur utara dari kabupaten Kebumen yang terletak pada dataran tinggi, dengan jarak kurang lebih 20 km dari kota Kebumen. Sarana jalan menuju lokasi wisata Jembangan Kebumen ini sudah sangat mendukung yaitu jalan perbukitan di wilayah  timur laut Kebumen yang beraspal hitam kuat, dengan jalan berkelok-kelok mengikuti topografi yang ada.



 Kawasan objek wisata Jembangan menawarkan pemandangan telaga hijau yang indah dengan hutan hijau yang mengelilingi, dimana pada bagian ujung telaga Jembangan ini dimanfaatkan sebagai bendungan air yaitu Bendungan Pejengkolan, terusan pintu air bagian timur dari waduk Wadaslintang yang berada di kabupaten Kebumen. Untuk berkeliling menikmati telaga Jembangan yang bersisihan dengan hutan hijau dapat menggunakan sarana perahu air. Selain itu kita juga bisa melihat dua jembatan yang ada, yaitu jembatan Gantung dan jembatan waduk Pejengkolan. Letak kedua jembatan ini agak jauh dari kawasan utama telaga Jembangan. Jembatan Gantung terletak di sebelah kiri pintu masuk, sedangkan Jembatan Waduk Pejengkolan terletak di sisi kanan pintu masuk Jembangan. Apabila Anda ingin menikmati kedua objek jembatan ini, maka untuk menuju lokasinya langsung dengan menggunakan perahu mesin, namun tentu akan dikenai biaya tambahan, karena lokasinya yang memang cukup jauh dari dermaga tempat perahu mesin bersandar. Jembatan Gantung di Jembangan adalah jembatan semi permanen dengan bangunan beton besi di kedua ujungnya dan jembatan ini terbuat dari papan kayu yang digantung. Sedangkan Jembatan Pejengkolan adalah jembatan permanen dari beton dan sudah beraspal dengan panjang kurang lebih 500 meter.
Obyek wisata yang ditawarkan di Jembangan Wisata Alam, antara lain :telaga-jembangan
– pemandangan telaga hijau Jembangan yang luas
– jembatan gantung dan jembatan Pejengkolan
– wahana untuk belajar atau permainan anak (perosotan, ayunan, putaran, dll)
– Jembangan Fantasy Zoo (kebun binatang Jembangan)
– wahana perahu air (perahu air unit kecil menggunakan tenaga manusia, dan perahu air berbentuk naga yang menggunakan mesin untuk menjalankannya). Perahu unit kecil disewakan dengan harga per unit Rp 15.000 untuk kapasitas 2 orang, sementara Perahu Naga disewakan dengan harga Rp 15.000/orang. Dengan lama penggunaan adalah 30 menit.
Retribusi atau karcis masuk ke Wisata Alam Jembangan adalah sebesar Rp 3.000,- per orang, dimana untuk menikmati fasilitas atau objek wisata yang lainnya, seperti kebun binatang, wahana mainan, naik perahu dan sebagainya akan dikenakan biaya lagi sesuai dengan tarif masing-masing wahana tersebut.

WADUK WADASLINTANG

WADUK Wadaslintang, merupakan objek wisata yang cukup unik. Karena letaknya diperbatasan Kabupaten Kebumen dan Wonosobo. Daerahnya berudara sejuk, dengan panorama alam pegunungan di sekitarnya yang begitu alami. Sehingga cocok sebagai tempat rekreasi bagi kawula muda maupun keluarga. Disebut menarik, karena sebagian genangan air masuk wilayah Wonosobo. Sungai utama yang dibendung yakni Sungai Bedegolan. Sedangkan sekitar 113 ha, termasuk kantor dan lokasi bendung, PLTA beserta dua saluran induk masuk ke Wilayah Kebumen. Pada hari Minggu dan hari-hari libur, dipastikan padat oleh hadirnya wisatawan domestik. Bagi yang berhobi berat memancing sangat cocok, karena berkemah di alam bebas, situasinya sangat cocok. Waduk Wadaslintang dibangun cukup lama, sekitar 7 tahun. Arealnya di lembah yang cukup curam tapi pemandangannya mengasyikkan. Tanah yang diperlukan untuk kawasan waduk tersebut mencapai 2.626 ha. Sehingga pada awal pembangunannya harus memindahkan sekitar 7.000 penduduk di perbatasan Kabupaten Kebumen-Wonosobo di eks Karesidenan Kedu. Genangan airnya mencakup sembilan desa di sana.













Waduk Wadaslintang dilaksanakan oleh kontraktor Hydro Resource Coorporation Filipina, bekerja sama dengan PT Brantas Abipraya. Mulai dikerjakan tahun 1982, dan diresmikan oleh Presiden Soeharto awal tahun 1988. Konstruksi beton bendungan tersebut dikagumi banyak pakar dari negara asing, dan diproyeksikan mampu berusia sampai sekitar 200 tahun. Waduk Wadaslintang termasuk cukup dalam. Tinggi bendungan 116 m lebar 10 m dan panjang 650 m, berisi air maksimal 443 juta M3.



 Kini, Waduk Wadaslintang benar-benar tidak saja berfungsi sebagai tempat wisata. Tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk olah raga air, serta yang lebih utama manfaatnya di bidang irigasi. Sebab, waduk tersebut mampu mensuplai kebutuhan irigasi bagi areal persawahan di daerah Kebumen dan Purworejo seluas 30.345 hektar sepanjang tahun. Dampak lansung mampu memberikan tambahan hasil sekitar 210.000 ton beras setahun.

PANTAI SUWUK

Pantai Suwuk terletak di desa Suwuk, kecamatan Puring, kabupaten Kebumen. Untuk menuju ke lokasi pantai, banyak jalur alternatif yang dapat digunakan. Jika anda dari arah Gombong maka dibutuhkan waktu sekitar 45 menit, namun jika anda berasal dari arah kota Kebumen maka dibutuhkan waktu sekitar setengah jam untuk menuju Petanahan dan setengah jam berikutnya menuju Pantai Suwuk. Bagi anda yang berasal dari arah timur yang kebetulan sedang melintasi jalan selatan-selatan atau jalan Daendels dari arah Yogyakarta dapat langsung lurus menuju ke Pantai Suwuk

 







Wisata di Pantai Suwuk ini pada dasarnya tidak berbeda dengan wisata-wisata pantai di Kebumen. Pemandangan pegunungan kapur yang elok memanjang dari utara sampai selatan, dan berbatasan langsung dengan pegunungan dan Pantai Karangbolong. Untuk lebih memanjakan mata anda, alangkah lebih baiknya anda menyewa seekor kuda untuk menyisir eloknya Pantai Suwuk ini. Usai lelah dan puas menikmati pantai, hal menarik lainnya adalah kita dapat menikmati suasana santai dengan beberapa sajian makanan khas yang ada di warung-warung sepanjang pantai. Anda dapat menikmati pecel dan lontong, es kelapa hijau, jangan lupa pula peyek ubur-uburnya dan berbagai jenis peyek lainnya.

GOA JATIJAJAR






Goa Jatijajar di bentuk alam selama ribuan tahun dan menjadi tempat berpetualang indah di perut bumi, terletak 21 kilometer ke arah selatan Gombong, atau 42 kilometer arah barat Kebumen. Gua Jatijajar berada di kaki pegunungan kapur. Pegunungan kapur ini memanjang dari utara dan ujungnya di selatan menjorok ke laut berupa sebuah tanjung.
Sebagaimana umumnya objek wisata lain di Indonesia, Gua Jatijajar menyimpan legenda. Kata yang punya cerita, Gua Jatijajar ini pada zaman dahulu merupakan tempat bersemedi Raden Kamandaka, yang kemudian mendapat wangsit. Cerita Raden Kamandaka ini kemudian dikenal dengan legenda Lutung Kasarung. Visualisasi dari legenda tersebut dapat dilihat dalam diorama yang ada di dalam goa itu.
Masuk ke dalam gua ini, seperti merasa seperti masuk ke dalam mulut binatang purba Dinosaurus. Ruangan di dalam gua diterangi oleh lampu listrik dari ujung ke ujung. Meski mulut gua cukup lebar, namun ruang perut dinosaurus lebih lebar lagi. Pada langit-langit terdapat sebuah lubang sebagai ventilasi. Di tengah-tengah terdapat kursi melingkar tempat duduk pengunjung sambil menikmati indahnya ornamen stalagtit dan stalagnit serta diorama legenda Lutung Kasarung.
Perjalanan dapat dilanjutkan dengan menuruni tangga menuju ruang yang merupakan bagian "ekor dari dinosaurus" tersebut. Di dalam ruang ini, dapat dilihat sumber mata air yang disebut "Sendang". Jumlah sendang tersebut ada 4 buah, yaitu "Sendang Mawar", "Kantil", "Jombor" dan "Puserbumi". Sendang Mawar dipercayai mempunyai kekuatan gaib yang bisa membuat seseorang tetap awet muda, karenanya setiap pengunjung selalu menyempatkan diri untuk membasuh muka dengan air Sendang Mawar tersebut.
Dipenuhi oleh rasa kagum dan terpesona, tanpa terasa telah menempuh jarak 250 meter menyusuri perut dinosaurus. Bukan itu saja, bahkan tanpa disadari, telah masuk ke perut bumi sedalam 40 meter.
Obyek wisata Goa Jatijajar dilengkapi taman yang asri yang dilengkapi dengan taman bermain. Taman ini diberi nama Pulau Kera, karena di taman ini terdapat banyak patung kera. Di gerbang mulut Goa Jatijajar, terdapat lobang di antara stalagnit, sehingga bila cahaya matahari masuk terlihat sangat indah. Goa Jatijajar merupakan bukti dari legenda Kamandaka (Lutung Kasarung), di mana kisah ini secara tersirat dikisahkan melalui patung-patung yang ada di dalam Goa Jatijajar. Di dalam Goa Jatijajar terdapat sebuah mata air (sendang) yang konon kabarnya akan membuat awet muda bagi yang mencuci muka di sana.
Terletak 21 km sebelah barat daya Kecamatan Gombong, atau 42 km sebelah barat daya kota Kebumen. Legenda di dalam goa menggambarkan legenda Raden Kamandaka atau legenda Lutung Kasarung. Panjang goa adalah 250 meter. Di area Goa Jatijajar ini juga terdapat beberapa goa lainnya, seperti Goa Intan dan Goa Dempok serta tersedia taman dan Pulau Kera. Untuk menuju ke obyek wisata ini telah tersedia sarana dan prasara transportasi, penginapan serta rumah makan yang relatif representatif. Patung Dinosaurus yang seolah memuntahkan air dalam lokasi wisata ini sebenarnya merupakan muara dari mata air dari dalam Goa Jatijajar yang tiada pernah berhenti walau musim kemarau sekalipun.
Stalagtit yang terdapat di dalam Goa Dempok terbentuk secara alami selama ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu. Hingga kini masih terjaga keasliannya. Goa Intan berada satu lokasi dengan obyek wisata Goa Jatijajar. Goa ini memiliki keunikan tersendiri dengan langit goa yang relatif tidak terlalu tinggi.

Sabtu, 11 April 2015

RESENSI BUKU




Judul                : Peristiwa Mandor Berdarah
Pengarang       : Syafaruddin Usman MHD & Isnawita Din
Tahun              : 2009
Penerbit          : MEDIA PRESSINDO
Kota                 : Yogyakarta
Hal                   :1- 211

ISI BUKU
            Mandor terletak sekitar 88 km dari Pontianak,Kalimantan barat. Daerah mandor menjadi saksi kekejaman balatentara jepang pada masa perang dunia ke II. Menurut kesaksian Yamamoto,seorang kempetai d Kalimantan Barat mngatakan bahwa jumlah korban mencapai angka sekitar 50.000 orang jumlah ini melebihi korban westerling di Sulawesi selatan,akan tetapi menurut  versi pemerintahan jepang korban mencapai 21.037 orang. Korban pembantaian berasal dari kalangan feudal, cerdik,  pandai, ambtenaar, politisi, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga rakyat jelata,dari berbagai etnis suku maupun agama. Pada tahun 1976/1977 ketika itu pemerintahan Daerah tingkat 1 Kalimantan Barat membangun sebuah monumen di Mandor. Monumen tersebut di resmikan bersamaan dengan ziarah massal 28 juni 1977, dan di beri nama dengan monument makam Mandor. Kopyang mandor bukan satu-satunya tempat pembantaian missal di Kalimantan Barat. Ladang pembantaian serupa juga terjadi di beberapa tempat lain di Kalimantan Barat. Diantaranya sungai Durian, kecamatan sungai raya 18 km dari pusat kota Pontianak. Di pertambangan batu tungau di petikah Kapuas hulu,sekitar 70.000 remaja tanggung dan lelaki depekerjakan secara paksa. Para korban di duga di pacung hidup-hidup dengan samurai setelah kepalanya di tutupi dengan sangkup . Ini terbukti dengan di temukannya banyak samurai patah dan batu asahan berserakan di sekitar tempat pembantaian missal itu.
            Setelah pemakaman sudah selesai, di pintu masuk areal di bangun sebuah pintu gerbang beton sederhana bertulisan Ereveld Mandor. Letaknya di tepi jalan Pontianak-sanggau. Pemerintah provinsi Kalimantan barat menetapkan 28 juni sebagai hari berkabung daerah Kalimantan barat. Ternyata pendaratan jepang sama saja dengan penindasan. Banyak wanita atau gadis memilih bunuh diri dari pada di jadikan pemuas nafsu. Penderitaan akibat penindasan semakin berat dan parah. Kerja paksa di mana-mana,pemerkosaan,kekejaman dan perampokan terdengar di setiap saat. Lebih dari 20 tahun penjahat perang terkubur ,sejak itu hampir tiap tahun turis jepang mengunjungi kuburan untuk berziarah.
            Pada tanggal 19 desember 1941 penduduk Pontianak di kejutkan dengan terjadinya pengeboman udara, ketika Sembilan pesawat  udara bertubi-tubi menjatuhkan bom api dan memberondong pusat kota,menewaskan kira-kira 150 orang penduduk sipil dan melukai banyak orang. Pengeboman berikutnya menimpa kota-kota lain di Kalimantan. Rezim terror Jepang di Borneo  mungkin yang paling buruk di bandingkan dengan wilayah lainnya. Mantan gubernur borneo yang tengah menjadi tawanan perang di sana dituduh sebagai pemimpin komplotan multietnis untuk melawan jepang. Pada 1 juli 1944 korban borneo memberikan penjelasan menganai kegiatan mesterius dan penghilangan orang secara rahasia.
            Pada 1945, sebelum mereka di pindahkan ke Sarawak oleh pasukan Australia, para perwira dan tentara jepang membakar semua dokumen yang berhubungan dengan pembunuhan missal di Pontianak, dan mereka sepakat untuk membuat pengakuuan yang konsisiten tentang pemberontakan.januari dan februari 1946, sejumlah 111 tentara tingkat rendah di terbangkan dari kuching ke Pontianak untuk di sidangkan dalam sebuah mahkamah perang sekutu sementara atas pembunuhan-pembunuhan yang terjadi.Kebanyakan pelaku terkemuka di siding di Tokyo.
            Sebuah rencana awal bagi pendirian tugu peringatan kemudian di susun dan di bentuk kepanitiaan.ketika pada 15 maret 1947 tugu tersebut diresmikan jumlah korban seperti di ucapkan dalam pidato hamid 11, di perkirakan 1000 orangdi kppyang, 270 di sungai durian, 13 0rang di bunuh di belakang bekas rumah residen,6 orang di dalam penjara, 13 di belakang gereja. Pemusnahan para pemimpin di daerah ini menyebabkan kekeosongan di dalam pemerintahan setempat.
KELEBIHAN            : penulis berani memaparkan sejarah peristiwa mandor berdarah secara jelas dan terperinci,sehingga pembaca lebih bisa menangkap apa yang tesirat dalam peristiwa mandor berdarah.
KEKURANGAN: kekurangan dari buku ini sebagian kata-katanya kurang mudah di pahami dan alur ceritanya kurang jelas.